Other

Visi Misi : Dulu, Sekarang, dan Nanti

Sering gak sih kita mendengar atau membaca “Visi dan Misi” di suatu organisasi? Kenapa sih semua organisasi butuh visi dan misi? Khususnya yang sedang bersekolah atau berkuliah dan aktif berorganisasi pasti sering tuh mendengar kalimat-kalimat visi misi. Tapi memang sebenarnya, apa sih yang di maksud dengan visi misi itu?

mission-and-vision-statement

 

Menurut opini seseorang di kompas,

Visi adalah “what be believe we can be”

Misi adalah  “what be believe we can do”

Ringkasnya, Visi adalah gambaran masa depan, akan seperti apa lembaga kita. Atau visi merupakan sebuah impian yang akan dicapai, di masa yang akan datang. Sedangkan misi adalah ‘action’ dari visi. Misi adalah langkah-langkah apa yang akan dilakukan demi mencapai visi. Visi adalah tujuan. Kalau visi belum tercapai, maka misinya yang harus dirubah. Jangan malah diganti visinya, yang pada akhirnya tujuannya menjadi tidak jelas karena berubah-ubah. Contohnya adalah visi dan misi UGM :

gedung_daa_ugm

Visi:

Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.

Misi:

Menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat

“The best way to predict the future is to create it.” – Alan Kay

 Salah satu buku yang sangat populer adalah buku karya Stephen R. Covey yang berjudul The Seven Habits of Highly Effective People. Pada kebiasaan yang ketiga : Dahulukan yang Utama. Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan kalian berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah kalian lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang kalian inginkan, mendorong kalian semakin dekat pada sasaran. Biasanya diilustrasikan seperti ini. Tidak akan saya bahas di blog ini, dan sepertinya sudah cukup informatif dilihat dari kata-katanya. Yang jelas, sebisa mungkin fokuskan kebiasaan dan kelakuan kalian di kuadran 2.

PENTING-MENDESAK

 

Saya pernah membuat life mapping, pertama kali diperkenalkan di tugas ospek fakultas. Beberapa minggu setelahnya, saya mulai berpikir untuk menempelnya di kamar kost saya. Lalu saya merevisinya dan menempelnya di tembok di samping tempat tidur saya. Ada cerita dari dosen Fakultas Psikologi, kalau beliau juga melakukan hal yang serupa, yaitu menempel target-target yang ingin dicapainya di tembok kamarnya. Dia menempel gambar rumah mewah, poster perempuan yang cantik, dan lain sebagainya. Katanya, belaiu sangat termotivasi lewat gambar-gambar tersebut, dan katanya, sekarang belai bisa tinggal di rumah yang mewah, punya istri cantik, dan berbagai target lainnya yang berhasil belai capai.

“The most pathetic person in the world is someone who has sight, but has no vision.” – Helen Keller

Author: Hermon Teguh Jay M

Recent Graduate from Universitas Gadjah Mada

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.